Jumat, 31 Oktober 2008



kode soal 001
tugas uts

1. Sebutkan keunggulan pembelajaran geografi jika menggunakan penggunaan media pembelajaran!

Jawaban !



Pengalaman pendidikan yang melibatkan siswa secara nyata dan yang memberikan contoh kongkret akan bertahan lebih lama dibandingkan pengalaman abstrak seperti mendengarkan ceramah guru. Media pengajaran membantu menambahkan elemen-elemen realitas—contohnya, penggunaan gambar atau simulasi dengan komputer saat ceramah.
Berikut ini merupakan berbagai manfaat media dalam mendukung aktivitas pengajaran:
• Meningkatkan perhatian. Beberapa hal seperti tampilan gambar pada layar, pertanyaan yang ditulis di papan tulis, atau pemutaran musik saat siswa memasuki kelas akan meningkatkan perhatian siswa.
• Membantu mengingat pelajaran sebelumnya. Menggunakan media dapat membantu siswa mengingat kembali apa yang sudah mereka pelajari pada pertemuan sebelumnya sehingga bahan pelajaran baru dapat disatukan dan dibangun dari bahan-bahan sebelumnya.
• Menyajikan tujuan pembelajaran kepada siswa. Handout atau tugas harian.
• Menyajikan bahan pelajaran baru. Media tidak hanya membantu siswa untuk membuat isi pelajaran menjadi lebih mudah diingat, media juga dapat membantu penyampaian bahan pelajaran baru (teks, film, atau video).
• Mendukung pembelajaran melalui contoh dan elaborasi visual. Salah satu manfaat terbesar media adalah untuk membawa keluasan dunia ke dalam ruang kelas ketika tidak ada kemungkinan membawa siswa ke dunia nyata.
• Menggali tanggapan siswa. Menyajikan informasi kepada siswa dan memberikan pertanyaan, akan membuat mereka terlibat dengan cara menjawab pertanyaan.
• Menyediakan umpan balik. Media dapat digunakan untuk menyediakan umpan balik yang berkaitan dengan test atau ulangan harian.
• Meningkatkan daya ingat dan transfer. Gambar dapat meningkatkan daya ingat. Media dapat membatu siswa memvisualisasi pelajaran, dan mentransfer konsep yang abstrak menjadi kongkret, artinya menjadi obyek yang lebih mudah diingat.
• Menilai hasil belajar. Media adalah cara yang terbaik untuk menyampaikan pertanyaan evaluatif, atau siswa dapat mengumpulkan tugasnya dalam bentuk presentasi menggunakan media sebagai tugas kelompok.
Sedangkan manfaat atau keuntungan bagi pembelajaran khususnya geografi sangat besar sekali karena proses pembelajaran geografi tidak terlepas dari lingkungan disekitar kita. Para siswa yang belajar geografi tidak hanya cukup diberi materi begitu saja tetapi perlu contoh yang kongkrit untuk menambah daya imajinasi anak untuk mengolah daya pikirnya dan menjadi obyak yang mudah diingat. Karena cakupan objek geografi sangat luas maka perlu media pengantar untuk memperkenalkan objek-objek tersebut secara reel. Contohnya, para siswa belajar melalui media video, media ini cukup memberikan pengetahuan lebih dan memberikan gambar hidup yang dapat dengan cepat diserap oleh siswa.
Keunggulan pembelajaran geografi apabila menggunakan media pembelajaran adalah banyaknya materi yang di berikan terutama materi tentang alam dan mahkluk hidup, dengan mempergunakan media pembelajaran geografi akan lebih menarik untuk di pelajari dan tidak membosankan bagi para siswa yang mengikuti pelajaran geografi, hal ini di dukung oleh banyaknya materi yang dibahas di geografi seperti, gunung, lautan sungai, manusia hingga flora dan fauna jadi dengan menggunakan media ini sesuatu terasa sangat menynagkan apabila belajar tentang geografi. Apalagi bila media yang mendukungnya sangat menarik.








2. Apakah yang disebut dengan lingkungan sebagai sumber belajar?




jawaban !








Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
media pembelajaran sangat banyak jenis dan jumlahnya. Mulai dari jenis media yang paling sederhana dan murah, hingga jenis media yang canggih dan mahal. Ada media buatan pabrik, ada pula jenis media yang dapat dibuat sendiri oleh guru. Bahkan banyak pula jenis media yang telah tersedia di lingkungan sekitar kita yang langsung dapat kita gunakan untuk keperluan pembelajaran. Oleh karena itu, seharusnya tidak ada lagi guru yang enggan menggunakan media pembelajaran karena alasan ketiadaan biaya. Mengapa? Karena begitu banyak jenis media belajar yang dapat kita peroleh secara mudah dan murah di sekitar kita. Yang di maksud dengan lingkungan sebagai sumber belajar adalah diperlukan adalah kemauan , kejelian dan kreatifitas kita dalam memilih dan mendayagunakan potensi berbagai sumber dan media belajar yang ada di sekeliling kita.

Jenis-jenis Sumber Belajar yang Ada di Lingkungan
Pada bagian sebelumnya, kita telah mengenal adanya dua jenis sumber belajar, yaitu sumber belajar yang dirancang (by design resources) dan sumber belajar yang dimanfaatkan ( by utility resources). Berbagai benda yang terdapat di lingkungan kita dapat kita kategorikan ke dalam jenis sumber belajar yang dimanfaatkan (by design resources) ini. Dibanding dengan dengan jenis sumber belajar yang dirancang, jenis sumber belajar yang dimanfaatkan ini jumlah dan macamnya jauh lebih banyak. Oleh karena itu, sangat dianjurkan setiap guru mampu mendayagunakan sumber belajar yang ada di lingkungan ini. Pengertian lingkungan dalam hal ini adalah segala sesuatu baik yang berupa benda hidup maupun benda mati yang terdapat di sekitar kita ( di sekitar tempat tinggal maupun sekolah). Sebagai guru, kita dapat memilih berbagai benda yang terdapat di lingkungan untuk kita jadikan media dan sumber belajar bagi siswa di sekolah. Bentuk dan jenis lingkungan ini bermacam macam, misalnya : sawah, hutan, pabrik, lahan pertanian, gunung, danau, peninggalan sejarah, musium, dan sebagainya. Media di lingkungan juga bisa berupa benda-benda sederhana yang dapat dibawa ke ruang kelas, misalnya : batuan, tumbuh-tumbuhan, binatang, peralatan rumah tangga, hasil kerajinan , dan masih banyak lagi contoh yang lain. Semua benda itu dapat kita kumpulkan dari sekitar kita dan dapat kita pergunakan sebagai media pembelajaran di kelas. Benda-benda tersebut dapat kita perloeh dengan mudah di lingkungan kita sehari-hari. Jika mungkin, guru dapat menugaskan para siswa untuk mengumpulkan benda-benda tertentu sebagai sumber belajar untuk topik tertentu. Benda-benda tersebut juga dapat kita simpan untuk dapat kita pergunakan sewaktu-waktu diperlukan.

Keuntungan Memanfaatkan Media Lingkungan
Memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran memiliki banyak keuntungan. Beberapa beberapa keuntungan tersebut antara lain :
· Menghemat biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada di lingkungan.
· Praktis dan mudah dilakukan, tidak memerlukan peralatan khusus seperti listrik.
· Memberikan pengalaman yang riil kepada siswa, pelajaran menjadi lebih konkrit, tidak verbalistik.
· Karena benda-benda tersebut berasal dari lingkungan siswa, maka benda-benda tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Hal ini juga sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual (contextual learning).
· Pelajaran lebih aplikatif, maksudnya materi belajar yang diperoleh siswa melalui media lingkungan kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung, karena siswa akan sering menemui benda-benda atau peristiwa serupa dalam kehidupannya sehari-hari.
· Media lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Dengan media lingkungan, siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi atau peristiwa sesungguhnya secara alamiah.
· Lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa yang ada di lingkungan siswa biasanya mudah dicerna oleh siswa, dibandingkan dengan media yang dikemas (didesain).

Dengan memahami berbagai keuntungan tersebut, seharusnya kita dapat tergugah untuk memanfaatkan semaksimal mungkin lingkungan di sekitar kita untuk menunjang kegiatan pembelajaran kita. Lingkungan kita menyimpan berbagai jenis sumber dan media belajar yang hampir tak terbatas. Lingkungan dapat kita manfaatkan sebagai sumber belajar untuk berbagai mata pelajaran. Kita tinggal memilihnya berdasarkan prinsip-prinsip atau kriteria pemilihan media dan menyesuaikannya dengan tujuan, karakteristik siswa dan topik pelajaran yang akan kita ajarkan. Kriteria pemilihan media itu telah kita bahas pada bagian sebelumnya. Prinsip-prinsip Pembuatan Media yang Memanfaatkan Lingkungan
Media-media yang terdapat di lingkungan sekitar, ada yang berupa benda-benda atau peristiwa yang langsung dapat kita pergunakan sebagai sumber belajar. Selain itu, ada pula benda-benda tertentu yang harus kita buat terlebih dulu sebelum dapat kita pergunakan dalam pembelajaran. Media yang perlu kita buat itu biasanya berupa alat peraga sederhana dengan menggunakan bahan-bahan yang terdapat di lingkungan kita. Jika kita harus membuat media belajar semacam itu, maka ada beberapa prinsip pembuatan yang perlu kita perhatikan, yaitu :
· Media yang dibuat harus sesuai dengan tujuan dan fungsi penggunaannya.
·Dapat membantu memberikan pemahaman terhadap suatu konsep tertentu, terutama konsep yang abstrak.
· Dapat mendorong kreatifitas siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bereksperimen dan bereksplorasi (menemukan sendiri)
· Media yang dibuat harus mempertimbangkan faktor keamanan, tidak mengandung unsur yang membahayakan siswa.
· Dapat digunakan secara individual, kelompok dan klasikal
· Usahakan memenuhi unsur kebenaran substansial dan kemenarikan
· Media belajar hendaknya mudah dipergunakan baik oleh guru maupun siswa
· Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat hendaknya dipilih agar mudah diperoleh di lingkungan sekitar dengan biaya yang relatif murah
· Jenis media yang dibuat harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan sasaran didik








3. jelaskan landasan filosofis penggunaan media pembelajaran?




jawaban!








Landasan filosofis berkaitan dengan pentingnya filsafat dalam membina dan mengembangkan kurikulum pada suatu lembaga pendidikan. Filsafat ini menjadi landasan utama bagi landasan lainnya. Perumusan tujuan dan isi kurikulum pada dasarnya bergantung pada pertimbangan-pertimbangan filosofis. Pandangan filosofis yang berbeda akan mempengaruhi dan mendorong aplikasi pengembangan kurikulum yang berbeda pula. Berdasarkan landasan filosofis ini ditentukan tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan bidang studi, dan tujuan instruksional.



Kegiatan Belajar 1



Pengertian dan Fungsi Kurikulum
Pengertian kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Dalam pengertian sederhana, kurikulum dianggap sebagai sejumlah mata pelajaran (subjects) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh ijazah, sedangkan dalam pengertian lebih luas kurikulum mencakup semua pengalaman belajar (learning experiences) yang dialami siswa dan mempengaruhi perkembangan pribadinya.

Kurikulum memiliki peranan yang sangat strategis dalam pencapaian tujuan pendidikan. Terdapat tiga peranan kurikulum yang dinilai sangat penting, yaitu peranan konservatif, peranan kritis atau evaluatif, dan peranan kreatif. Ketiga peranan kurikulum tersebut harus berjalan seimbang dan harmonis untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal. Pelaksanaan ketiga peranan kurikulum menjadi tanggung jawab semua pihak yang terkait dalam proses pendidikan.

Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah bagi pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti pihak guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, masyarakat, dan pihak siswa itu sendiri. Selain sebagai pedoman, bagi siswa, kurikulum memiliki enam fungsi, yaitu fungsi penyesuaian, fungsi pengintegrasian, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan/seleksi, dan fungsi diagnostik.

Kegiatan Belajar 2
Komponen Kurikulum

Kurikulum pada dasarnya merupakan suatu sistem (system), artinya kurikulum tersebut merupakan suatu kesatuan atau totalitas yang terdiri dari beberapa komponen, di mana antara komponen satu dengan komponen lainnya saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam rangka mencapai tujuan. Komponen-komponen kurikulum tersebut, yaitu tujuan, isi/materi, strategi pembelajaran, dan evaluasi.

Tujuan kurikulum menggambarkan kualitas manusia yang diharapkan terbina dari suatu proses pendidikan. Dengan demikian suatu tujuan memberikan petunjuk mengenai arah perubahan yang dicita-citakan dari suatu kurikulum. Tujuan yang jelas akan memberi petunjuk yang jelas pula terhadap pemilihan isi/bahan ajar, strategi pembelajaran, media, dan evaluasi. Bahkan dalam berbagai model pengembangan kurikulum, tujuan dianggap sebagai dasar, arah, dan patokan dalam menentukan komponen-komponen yang lainnya. Tujuan yang harus dicapai dalam pendidikan di Indonesia bersifat hierarkis, yang terdiri atas Tujuan Pendidikan Nasional, Tujuan Institusional, Tujuan Mata Pelajaran, dan Tujuan Instruksional (Umum dan Khusus).

Isi/materi kurikulum menempati posisi yang penting dan turut menentukan kualitas pendidikan. Secara umum isi/materi kurikulum merupakan pengetahuan ilmiah yang terdiri atas fakta, konsep, prinsip, dan keterampilan yang perlu diberikan kepada siswa. Pengetahuan ilmiah tersebut jumlahnya sangat banyak dan tidak mungkin semuanya dijadikan sebagai isi kurikulum. Oleh karena itu, perlu diadakan pilihan-pilihan. Untuk menentukan pengetahuan mana saja yang akan dijadikan isi kurikulum, diperlukan berbagai kriteria.

Strategi pembelajaran merupakan bagian integral dalam pengkajian tentang kurikulum. Strategi pembelajaran ini berkaitan dengan siasat, cara atau sistem penyampaian isi kurikulum. Pada dasarnya ada dua jenis strategi pembelajaran, yaitu strategi pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher oriented) dan yang berorientasi kepada siswa (student oriented). Strategi pertama disebut model ekspositori atau model informasi, sedangkan strategi kedua disebut model inkuiri atau problem solving. Strategi mana yang digunakan atau dipilih biasanya diserahkan sepenuhnya kepada guru dengan mempertimbangkan hakikat tujuan, sifat bahan/isi, dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa.

Komponen evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan kurikulum dan menilai proses implementasi kurikulum secara keseluruhan. Hasil evaluasi kurikulum dapat dijadikan umpan balik untuk mengadakan perbaikan dan penyempurnaan kurikulum. Selain itu, hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai masukan dalam penentuan kebijakan-kebijakan pengambilan keputusan tentang kurikulum dan pendidikan. Gambaran yang komprehensif mengenai kualitas suatu kurikulum, dapat dilihat dari komponen program, komponen proses pelaksanaan, dan komponen hasil yang dicapai.




4. Jelaskan kerucut pengalaman belajar dari Edgar Dale?




Jawaban!


1. Kerucut pengalaman menurut Dale





Gambar 1. Kerucut Pengalaman menurut Dale.
Diagram di atas menujukkan pendapat Edgar Dale (1969) tentang kerucut pengalaman di mana pengalaman pembelajaran dikelola menurut tingkat kongkret tidaknya setiap proses. Di bagian paling bawah adalah pengalaman langsung. Sebagai mana tingkat dalam kerucut semakin naik, pengalaman yang sifatnya kongkret semakin menghilang, dengan stimulan yang semakin abstrak. Kita semua tahu bahwa pendekatan mengajar gaya ceramah, bahkan ceramah yang dibantu media gambar misalnya, masih tetap menjadi jenis pengajaran yang paling abstrak. Untuk beberapa jenis pembelajaran (seperti perubahan perilaku atau pembelajaran keterampilan motorik dalam pendidikan jasmani), pengalaman langsung seperti pada bagian paling bawah kerucut merupakan pendekatan yang paling tepat.
Pengalaman belajar di bagian bawah kerucut cenderung membuat perhatian siswa bertahan lebih lama dan melibatkan partisipasi aktif siswa. Media di bagian atas bisa dikatakan lebih pasif. Walaupun demikian, media tersebut sangat cocok untuk membantu menyampaikan informasi yang banyak secara cepat. Oleh sebab itu, jenis apa yang terbaik tergantung pada tujuan dan keadaan sekitar. Sementara pembelajaran yang dibantu internet semakin popular di negara-negara maju, hal ini bukan berarti menjadi yang paling praktis. Mungkin saja jenis media lain justru lebih tepat. Sekali lagi ketepatan penggunaan media tergantung dari kebutuhan.

5. Jelaskan proses atau langkah pembuatan media audio?

Jawaban !

Media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat diterima oleh indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan dituangka kedalam lambing-lambang auditif yang berupa kata-kata, music, dan sound effect.
Jenis media audio ini diantaranya:

Media radio
Radio adalah audio yang penyampaian pesannya dilakukan melalui pancaran gelombang elektro magnetic dari suatu pemancar.

Media alat perekam elektromagnetik
Alat perekam pita magnetic atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio.

Langkah pembuatan media audio radio:

Pemberi pesan (penyiar) secara langsung dapat mengkomunikasikan pesan atau informasi melalui suatu alat (microfon) yang kemudian diolah dan di pancarkan ke segenap penjuru melalui gelombang elektro magnetic dan penerima pesan (pendengar) menerima pesan atau informasi tersebut dari pesawat radio di rumah-rumah atau para siswa mendengarkan di kelas-kelas.

Langkah pembuatan media alat perekam pita magnetik:

Memakai kaset tape recorder yang isinya adalah materi-materi yang akan di bahas dan dapat di putar secara berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan para siswa. Penggandaan programnya pu sangat mudah sangat efektif untuk pembelajaran bahasa serta mengembangkan daya imajinasi siswa. Daya jangkaunya terbatas.

AUDIO

Kelebihan:

1.Imajinatif
2.Individual
3. Relatif lebih murah
4. Mobile
5. Dapat merangsang partisipasi aktif pendengarnya
6. Sangat tepat untuk materi musik dan bahasa
7. Mengatasi batas waktu dan ruang
8. Radio: aktual, dapat menjangkau khalayak luas, siaran langsung, tidak dapat diulang
9. Kaset: dapat diputar ulang, dapat digunakan untuk merekam ulang

Kelemahan:

1. Komunikasi satu arah
2. Abstrak, terutama berkaitan dengan angka, ukuran, penghitungan dll
3. Auditif, sehingga membutuhkan konsentrasi dalam mendengarkan
4. Radio: tidak bisa diulang, kontrol ada pada stasiun radio, rentan cuaca, kalau tidak menarik pendengar beralih stasiun lain
5. Kaset: bisa terhapus, bisa kusut, tdk bisa disimpan lama

6. tuliskan format penyajian informasi dalam media video?
jawaban!

Video sebagai bahan pembelajaran audio visual gerak akan mampu menarik perhatian dan motivasi siswa sekolah dasar dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Bahan pembelajaran video ini akan menjadi lebih menarik perhatian siswa karena mampu menyajikanobjek-objek nyata yang lokasinya jauh, berbahaya, dan mungkin belum pernahdilihatnya. Saudara mahasiswa, bahan pembelajaran video merupakan bahanpembelajaran tampak dengar (audio visual) yang dapat digunakan untukmenyampaikan pesan-pesan/materi pelajaran. Dikatakan tampak dengar karena unsur dengar (audio) dan unsur visual/video (tampak) dapat disajikan serentak. Dengankata lain video adalah rangkaian gambar elekteronis yang diserta iunsur audio yangdituangkan pada pita video, dan dapat dilihat melalui alat pemutar video player danS
Jadi yang dimaksud bahan belajar video yaitu bahan pelajaran yang dikemasmelalui pita video dan dapat lihat melalui video/VCD player yang dihubungkan kemonitor televisi..Kelebiham bahan pembelajaran video antara lain:
merupakan media gerak perpaduan gambar dan suara;
mampu mempengaruhi tingkah laku manusia melebihi media cetak;
a. dapat digunakan seketika;
b. dapat digunakan secara berulang;
c. dapat menyajikan materi yang secara fisik tidak dapat dibawa ke dalamkelas;
d. dapat menyajikan objek secara detail;
e. tidak memerlukan ruang gelap;
f. dapat menyajikan objek yang berbahaya;
g. dapat diperlambat atau dipercepat; dan
h. dapat digunakan untuk klasikal ataupun individual
Adapun keterbatasan. yang dimiliki bahan belajar video antara lain, yaitu:

1) memerlukan dana yang relatif banyak/mahal;
2) memerlukan keahlian khusus:
3) sukar untuk direvisi;
4) memerlukan arus listrik
Penulisan Naskah Bahan Pembelajaran Video Seorang penulis naskah bahan belajar video sebelum melakukan penulisannaskah perlu memiliki pengetahuan tata peristilahan yang umum digunakan dalam pertelevisian/video sehingga tidak akan menimbulkan salah tafsir diantara kerabat produksi dalam memproduksi program video tersebut.Saudara mahasiswa, untuk memahami beberapa peristilahan dalam menulisnaskah dan pengambilan gambar dalam produksi video, simaklah buku modul pengembangan bahan pembelajaran SD unit V sub pokok bahasan pengembanganbahan pembelajaran video. Dalam menulis naskah bahan pembelajaran video ada beberapa formatprogram yang dapat dipilih untuk mengembangkan program video, antara lain sebagai berikut:
1. Dokumenter: program yang menyajikan suatu kenyataan berdasarkan pada fakta objektif yang memiliki nilai esesnsial dan eksistensial, artinya menyangkutkehidupan, lingkungan hidup dan situasi nyata
2. Drama: merupakan sebuah ceritera/kisah yang dramatis dalam arti menampilkanreaksi orang-orang apabila dihadapkan kepada suatu konflik. Konflik dapat terjadi antara orang dengan orang; seorang dengan banyak orang; dua pendapatyang berbeda, dan seorang dengan kata hatinya sendiri.
3. Majalah: Program ini mirip dengan feature, hanya saja pada majalah tidak hanya membahas satu pokok permasalahan tetapi membahas satu bidang kehidupan.
Inisisasi Pengembangan Bahan Pembelajaran. Feature: suatu program yang mengkaji suatu tema/pokok bahasan melalui berbagai pandangan yang saling melengkapi, menyoroti, mengurai, dan disajikan dengan berbagai format, seperti wawancara, sandiwara, dll.5. Quiz: merupakan semacam permainan yang biasanya bersifat kompetisi. Ini berguna sekali untuk memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya dalamwaktu singkat, melalui cara yang menyenangkan. Bentuk program ini sangat baikuntuk mendalami materi yang telah dipelajari.Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menulis naskahprogram video antara lain meliputi: penemuan ide, menulis sinopsis, menulistreatment, dan menulis skenario. Selanjutnya ada tiga tahap penting yang perlu dilakukan dalam kegiatanproduksi program video, yaitu:



1) Persiapan (pra produksi);
2) Pelaksanaan produksi (shooting); dan
3) Penyelesaian Akhir (purna produksi). Agar diperoleh gambaran yang lebih rinci tentang ketiga tahap tersebut , perhatikan uraian berikut.
1. Tahap Persiapan (pra produksi).
a. Penjajagan/hunting lokasi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk melihat keadaanlokasi yang sebenarnya. Dalam melakukan penjajagan lokasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti:
1) pilih lokasi yang tidak terlalu berjauhan,
2) pilih lokasi yang sesuai tuntutan naskah,
3) pilih lokasi yang mudah dijangkauwaktu produksi,
4) pilih lokasi yang mudah dijangkau kendaraan.
b. Penyusunan rencana anggaran biaya
c. Casting: penentuan pemaind. Penyusunan jadwal shootinge.
d. Penyusunan kerabat kerja
e. Latihan pemain; dan
f. Rapat produksi/Production meeting.
2. Tahap Produksi
Pada dasarnya yang dimaksud tahap produksi adalah tahap pengambilangambar (shooting). Pengambilan gambar dapat dilakukan di dua tempat yaitu di studio (in door shooting), dan di luar studio (out door shooting).
3. Tahap Penyelesaian Akhir
Tahap ini meliputi kegiatan penyuntingan gambar (editing), pemaduangambar dengan suara dan musik (mixing), dan kegiatan pengisian suara (dubbing).
Pengembangan Bahan Pembelajaran, Selain itu juga kegiatan yang perlu dilakukan pada tahap purna produksi adalah Preview prototype/master yang telah dibuat . Preview dilakukan oleh tim produksi,ahli media, ahli mater, produser dan evaluator program. Selanjutnya, silakan Saudara baca modul pengembangan bahan pembelajaran

7. Jelaskan mengenai prosedur umum dalam merancang media grafis untuk pembelajaran?

Jawaban!

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
Media memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
Media menghasilkan keseragaman pengamatan
Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak
Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya :
Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat visual, audial, projected still media maupun projected motion media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut Multi Media. Contoh : dewasa ini penggunaan komputer tidak hanya bersifat projected motion media, namun dapat meramu semua jenis media yang bersifat interaktif.

MEDIA GRAFIS
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.

Yang termasuk media grafis antara lain :
· Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis, dan simbol.
· Diagram, yaitu gambaran yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol.
· Bagan, yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan ringkasan suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting.
· Sketsa, yaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok dari suatu bentuk gambar.
· Poster, yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat.
· Papan Flanel, yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan gambar atau kata-kata yang mudah ditempel dan mudah pula dilepas.
· Bulletin Board, yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar-gambar atau tulisan-tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau alat penempel lainnya.
Kelebihan Media Grafis:
· Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
· Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
· Pembuatannya mudah dan harganya murah.
· Kelemahan Media Grafis
· Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
· Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.


8. Apakah semua jenis media cocok di gunakan untuk menyampaikan meteri pembelajaran ? Jelaskan!
jawaban!

Dibawah ini adalah manfaat media pembelajaran:
Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pengajarandi kelas adalah sebagai berikut:
1). Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku.Setiap pelajar yang melihat atau mendengar penyajian melalui media menerimapesan yang sama.
2). Pengajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikansebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan.
3). Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar danprinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik,dan penguatan.
4). Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkatuntuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukupbanyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa.
5). Kualitas hasil belajardapat ditingkatkan
6). Pengajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan.
7). Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap prosesbelajar dapat ditingkatkan.
8). Peran guru dapat berubah kearah yang lebihpositif,dalam proses belajar mengajar.E. Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik beberapa jenis media yang lazim dipakai dalam kegiatanbelajar mengajaar khususnya di Indonesia.

Media Grafis

Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana media yanglain media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerimapesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akandisampaikan dituangkan ke adalam symbol-simbol komunikasi visual.2.

Media Audio

Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan denganindera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun nonverbal.F. Kegunaan Media Pendidikan Dalam Proses Belajar MengajarSecara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagaiberikut:1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka). 2. Mengatasi keterbataasanruang, waktu dan daya indera. 3. Dengan menggunakan media pendidikan secaratepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. 4. Dengan sifat yang unikpada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda,sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa,maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasisendiri. Apalagi bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda.Untuk memenuhi visi dan misi yang telah ditetapkan di SD NegeriMangunharjo V, sekolah merencanakan penyediaan laboratorium komputer.Berjalan mengikuti zaman dan kemajuan , wujud keunggulan berubah bentuk.Meluluskan peserta didik dari bangku SD menjadi tidak cukup bila tak berbekalkesiapan yang pasti memasuki gerbang perguruan tinggi. Pengetahuan yangdibedah dari setumpuk buku, masih yang terlewat yang dapat ditemukan daribahan ajar lain yang berserakan di dunia maya dalam bentuk kode-kode digital.Belajar tatap muka dengan guru atau berdiskusi dengan teman sebangku akansemakin terlengkapi dengan pembelajaran menggunakan multi media yangbersifat statis atauinteraktif. Sekolah perlu membangun paradigma yangmerespon itu semua.Hal yang dirasakan sangat berbeda di sekolah , sebut sepuluh tahun yanglalu dengan sekarang adalah keberadaan computer dan penggunanya . Sekarangcomputer tidak hanya digunakan untuk efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaanpenyelenggaraan sekolah saja. Komputer dapat digunakan untuk mempermudahmenunjukkan pengetahuan, mengganti simulasi yang berbahaya, memberi dayatarik yang lengkap menyentuh seluruh modalitas manusia lewat desain multimedia
Jadi, pada initinya adalah tidak semua media pembelajaran cocok digunakan karena media pembelajaran di gunakan sesuai dengan kebutuhan saja.






Tidak ada komentar: